Sticker vs Flyer



Sticker di pintu kamar
Entah kenapa dari dulu aku nggak pernah terlalu excited sama flyer promo. Ada yang kurang, selain kepikiran akhir yang di buang begitu saja, bahkan sebelum sempat dibaca. Sayang rasanya melihat kertas-kertas yang terbuang begitu saja.

Waktu di Tokyo beberapa tahun yang lalu aku banyak melihat beberapa perusahaan berpromosi memperkenalkan produknya di jalan tanpa flyer. Mereka membuat merchandise yang fungsinya sama dengan flyer tapi tetap bisa di gunakan. Pernah beberapa kali mendapatkan kipas, tissue pada saat musim panas. Bahkan dengar-dengar saat musim gugur ada yang membagikan payung.

Tapi memang untuk keperluan promosi tetap saja flyer sering digunakan karena lebih ekonomis.  

Tapi sebenarnya daripada flyer aku lebih memilih sticker. Karena jarang orang membuang sticker sebelum di tempel di suatu tempat. Dan paling tidak, bisa dibagikan ke anak-anak. Karena memang tempel-menempel adalah salah satu kesenangan mereka. Walaupun ada juga anak yang merasa gembira saat melepas dan merobek-robek sticker yang tertempel. 

Dimana biasanya anak-anak menempel sticker? Biasanya ditempat yang "eyecathing" di pintu, dinding, lemari, atau apa saja yang menurut mereka kurang ramai. Jadi minimal orang-orang yang datang ke rumah bisa melihat setidaknya sekali seumur hidup sticker yang kita bagikan. 

Pernah dengar kan, membuat anak-anak bahagia itu pahalanya besar? Terbayang dong balasannya seperti apa (mulai hitung-hitungan deh hehee... ). Yang pasti kalau menurut saya penggunaan sticker dalam berpromosi itu bisa sangat powerfull . Karena selain terjangkau harganya, insyaallah orang-orang yang akan dijangkau bisa lebih banyak. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sky World Taman Among Putro @ TMII

Mie Goreng Sambal Matah Kasih Sayang

The Miracle of North Maluku Sea